Thursday, May 16, 2013

Dengan Satu Tangan, Pemuda Ini Berjuang Nafkahi Anak Istri

Pedagang rokok
Fendy dan anak-anaknya
MESKI dengan kondisi fisik yang tidak sempurna, namun hidup Fendy, 30 tahun, ini begitu sempurna. Istrinya, Juli, sangat senang mendampinginya, sehingga kecintaan itu membuahkan 3 anak.

Dengan mengontrak sebuah rumah kecil di Kampung Aur, Fendy tetap berusaha menafkahi istri dan anaknya. Tangan kanannya terpaksa diamputasi, setelah kecelakaan kerja di pabrik Aluminium di kawasan Marindal, Deliserdang, beberapa tahun lalu. Sedangkan tangan kirinya mengalami cacat.

Namun dengan keadaan fisik itu, Fendy terus berjuang mencari sesuap nasib dengan berjualan makanan dan minuman ringan, serta rokok di Jalan Syahbandar, Kampung Aur.

Thursday, May 09, 2013

Anak Kp. Aur Ini Sukses Dari Burger Ke Nasi Goreng

Nasi Goreng Pemuda
Nafrizal Salihamizi
BERMODALKAN serius, tekun dan sabar, membuat Nafrizal Salihamizi, atau biasa disapa Bang Ijal atau juga Uncu Ijal, mampu menjadi pengusaha kuliner yang sukses satu-satunya asli orang Kampung Aur.

Dimulai sejak 1999, Bang Ijal memulai usaha Burgernya di Jalan SM Raja, tepat di depan Kampus Fakultas Kedokteran UISU Medan. Dari sebuah steling burger, Bang Ijal jatuh bangun dalam menjalankan bisnis jajanan cepat saji.

Dia pun mulai berpikir, untuk meningkatkan usahanya, tetapi tetap belum mampu meningkatkan usaha Burgernya, meskipun dibantu oleh dua orang pegawainya, Praja dan Iwin.

Lambat laun, Bang Ijal, mulai berani mencoba membuka usaha Nasi Goreng. Memang awalnya sangat sulit, apalagi dengan modal yang tidak sedikit pula. Lantas, setelah mendapatkan dana pinjaman, Bang Ijal pun mulai membuka usaha Nasi Goreng Pemuda, di Jalan Mangkubumi I, samping King Travel, pada 2003. Buka setiap hari dari jam 18.00 – 04.00 WIB. 

Friday, May 03, 2013

Water Park Di Kampung Aur..???

Bang Budi, atau biasa dipanggil Mas Boy, tergerak hatinya untuk memanfaatkan kawasan pinggir Sungai Deli, di Kampung Aur, untuk dijadikan arena rekreasi dan tempat bermain (water park).
Water Park
Bang Budi, atau biasa dipanggil Mas Boy, tergerak hatinya untuk memanfaatkan kawasan pinggir Sungai Deli, di Kampung Aur, untuk dijadikan arena rekreasi dan tempat bermain (water park). 

Langkah awalnya, Mas Boy berencana mendatangkan 2 unit odong-odong air dan perahu karet yang dioperasikan dengan mesin.

Namun rencana Mas Boy itu saat ini terganjal oleh dana yang tidak sedikit. Oleh sebab itu, dia berencana menghimpun orang Kampung Aur yang berada di perantauan untuk memberikan bantuan, terutama bantuan dana.