Saturday, July 27, 2013

Asyiknya Bermain Guli (Kelereng) Di Kampung Aur

INGAT Gak? Ketika masih kecil permainan ini paling sering dimainkan di Kampung Aur. Iya, main guli atau kelereng namanya. Main guli ini ngetop di era 80-an.
Main Guli di Kampung Aur
INGAT Gak? Ketika masih kecil permainan ini paling sering dimainkan di Kampung Aur. Iya, main guli atau kelereng namanya. Main guli ini ngetop di era 80-an. 

Kalau dulu, mainnya di halaman depan dan belakang Masjid Jami' Kelurahan Aur. Sebelum lantai halaman disemen, main guli di tanah paling enak.

Bentuknya bulat kaca dan jenisnya pun macam-macam. Ada yang model bunga sampai model planet. Ada yang paling besar, sampai yang paling kecil. Dulu Admin punya guli sampai satu toples, karena menang terus mainnya. Hehehe...

Ada beberapa jenis dalam permainan guli:

1. Main Bom, siapa yang mengalahkan lawannya, guli yang ada di dalam kotak milik yang menang.

2. Main Pelo, memburu pemain lawan sampai capek. Kalau kena dipelo, yang kalah harus bayar pakai guli juga.

3. Main Pelo Lubang, pemain harus mengenai guli lawan dan masuk ke lubang. Dihitung sampai 20 kali, kalau sudah game atau sudah mengenai dan masuk ke lubang sebanyak 20 kali, maka yang kalah wajib menaruh tangannya dengan cara menutupi lubang. Lalu yang menang menjatuhkan guli dengan tangan dari jarak semampunya untuk mengenai tangan lawan yang kalah. Ada juga cara lain menghukum yang kalah, yakni mempelo guli lawan jauh-jauh dari lubang. Kalau lawan berhasil masuk lubang, maka berakhirlah hukumannya.

4. Main Congklak juga bisa.

5. Main Patok, caranya, guli dilemparkan ke guli lawan. Kalau kena, dia yang menang.

Tuesday, July 09, 2013

Sepele Coi, Tapi Orang Ini Berjasa Bagi Kampung Aur

ADA yang kenal sama abang ini? Kayaknya sepele. Tapi bagi orang Kampung Aur, abang ini sangat berjasa sekali. Tanpa dia, tak ada yang bisa disuruh-suruh mengangkat barang yang berat. Yah, abang ini menawarkan jasanya membantu warga Kampung Aur, terutama mamak-mamak.
Bang Karnen
ADA yang kenal sama abang ini? Kayaknya sepele. Tapi bagi orang Kampung Aur, abang ini sangat berjasa sekali. Tanpa dia, tak ada yang bisa disuruh-suruh mengangkat barang yang berat. Yah, abang ini menawarkan jasanya membantu warga Kampung Aur, terutama mamak-mamak.

Apa pun dikerjakannya. Mengangkat air, mengangkat pasir bangunan, batu bata dan bahan bangunan lainnya. Membawa barang belanjaan mamak-mamak yang habis belanja dari Pusat Pasar Medan, hingga disuruh membeli barang-barang belanjaan untuk warung kopi.

Sunday, July 07, 2013

SUMPAH, COIII... MERINDING AKU MEMBACANYA...

Sumpah, Coi.... Merinding aku membacanya. Bukan maksud apa-apa. Tapi iklan gratis di becak ini membuat aku berpikir untuk tidak angkuh dan sombong berjalan di muka bumi in..
Iklan dari Akhirat
Sumpah, Coi.... Merinding aku membacanya. Bukan maksud apa-apa. Tapi iklan gratis di becak ini membuat aku berpikir untuk tidak angkuh dan sombong lagi berjalan di muka bumi ini.. 

Bukan muna coi, alias munafik... Benar kata iklan di becak ini, meskipun kata-katanya terlalu militan dan ekstrim, tubuh yang kita pakai ini ternyata tidak abadi, tapi roh yang ada di dalam tubuh kita inilah yang abadi sampai di akhirat nanti.... 

Percayalah Coi... itu pasti terjadi, cuma kita belum merasakannya. 

by admin




Nih, Coii... biar lebih jelas...