Tuesday, July 09, 2013

Sepele Coi, Tapi Orang Ini Berjasa Bagi Kampung Aur

ADA yang kenal sama abang ini? Kayaknya sepele. Tapi bagi orang Kampung Aur, abang ini sangat berjasa sekali. Tanpa dia, tak ada yang bisa disuruh-suruh mengangkat barang yang berat. Yah, abang ini menawarkan jasanya membantu warga Kampung Aur, terutama mamak-mamak.
Bang Karnen
ADA yang kenal sama abang ini? Kayaknya sepele. Tapi bagi orang Kampung Aur, abang ini sangat berjasa sekali. Tanpa dia, tak ada yang bisa disuruh-suruh mengangkat barang yang berat. Yah, abang ini menawarkan jasanya membantu warga Kampung Aur, terutama mamak-mamak.

Apa pun dikerjakannya. Mengangkat air, mengangkat pasir bangunan, batu bata dan bahan bangunan lainnya. Membawa barang belanjaan mamak-mamak yang habis belanja dari Pusat Pasar Medan, hingga disuruh membeli barang-barang belanjaan untuk warung kopi.


Tetapi sayang masih banyak yang mengabaikan jasa abang ini. Meskipun dia bersedia membantu karena mengharapkan upah untuk makannya sehari-hari, tetapi dia tetap setia dengan warga Kampung Aur. Dia tidak memiliki tempat tinggal, tinggalnya pun di kolong jembatan HVA Jalan Letjend Soeprapto. 

Pakaian yang dipakainya hasil dari pemberian warga Kampung Aur, tak pernah diganti. Jika ada yang memberi pakaian padanya, dia lebih memilih memakainya hingga berlapis-lapis, karena dia tidak punya tempat untuk menyimpan semua pakaian pemberian warga. Nah, akibatnya, seluruh kulit ditubuhnya gatal-gatal dan infeksi.

Warga Kampung Aur menyebutnya Bang Karnen, ketika admin menanyakan berapa umurnya, Bang Karnen hanya ingat tahun kelahirannya yakni tahun 1956. Jadi umurnya saat ini sekitar 57 tahun. Sekilas memang Bang Karnen terlihat seperti kurang waras, itu diketahui apabila dia diajak ngomong selalu tidak menyambung. Bahkan orang-orang yang melawannya cakap pun ikut-ikutan ngomong tak nyambung.

Tetapi jika dibawa serius, Bang Karnen bisa bicara nyambung. Buktinya, ketika Admin sempat mengajaknya berbicara serius, omongan Bang Karnen ini akhirnya bisa nyambung. Kepada Admin, Bang Karnen mengaku memiliki famili di Kota Medan. Tak banyak  memang informasi yang bisa dikorek darinya, namun Admin cukup puas dengan sedikit informasi yang bisa diperoleh.

Oh ya, profesi yang digeluti Bang Karnen dalam membantu warga Kampung Aur ini sudah dia lakukan sejak tahun 1980-an. Orang sempat menyebutnya manusia super, karena begitu kuatnya tenaga Bang Karnen hingga sekarang. Jika disuruh memecahkan tumpukan 5 batu bata, dia bisa mematahkan kelimanya dengan sekali pukul.

Konon menurut orangtua di Kampung Aur, Bang Karnen ini pernah disambar petir ketika berada di sawah di kampungnya di Tiku, Sumatera Barat, tetapi nyawanya selamat. Kesetiaannya kepada Kampung Aur memang cukup diacungi jempol, meskipun dia hidup menggelandang, tapi dia tidak akan pernah meninggalkan Kampung Aur.

"Kalau aku mati, aku mau dikubur disini," kata Bang Karnen dengan mata berkaca-kaca. Kenapa? Karena Bang Karnen yang memiliki nama asli Zulkarnaen ini menganggap, semua warga Kampung Aur adalah keluarganya. Subhanallah...!!!

Kasihan coi, sekarang dia kelihatan sakit-sakitan. Memang dia tidak pernah mengeluh dirinya sakit, tapi bagi kita yang tahu, Bang Karnen memang terlihat sakit. Dia memilih menahan rasa sakitnya, dan tak pernah mendapatkan pengobatan apapun.#


No comments:

Post a Comment