Tuesday, February 26, 2013

Main Tali Karet Gelang, Duh Asyiknya...!!

BAGI cewek yang pernah masa anak-anaknya bermain tali dari karet gelang, pasti tahu cara mainkannya.
Main lompat tali karet gelang
BAGI cewek yang pernah masa anak-anaknya bermain tali dari karet gelang, pasti tahu cara mainkannya. 

Nih lihat, anak-anak Kampung Aur, lagi asyik bermain karet gelang di halaman Masjid Jami' Kelurahan Aur, Senin (25/02/2013).

Nah, karena aku anak cowok, aku nggak begitu suka memainkannya. Karena itu, aku tak bisa menceritakannya. Mungkin ada yang tahu nggak? kakak-kakak, atau adik-adik cewek yang bisa menceritakannya. Apa saja jenis permainan karet gelang ini...??






JANGAN LUPA KLIK "SUKA" YAA...
TERIMA KASIH..

Saturday, February 23, 2013

Main Kwaci Atom Permainan Tradisional Sejak 70-an

MAJUNYA tekhnologi pada jaman sekarang ini mengubah tradisi bermain anak-anak dari masa ke masa. Dahulu permainan tradisional sangat digemari oleh anak-anak hingga orangtua.

Kini pengaruh modernisasi, semua permainan itu perlahan-lahan hilang ditelan jaman. Salah satu permainan yang masih bertahan adalah permainan Kwaci Atom.

Di Kampung Aur, permainan kwaci atom ini sangat suka dimainkan oleh anak-anak hingga orang dewasa, baik perempuan maupun laki-laki. 

Salah satunya Syamsidar atau biasa dipanggil Andeh Idar. Usianya kini 49 tahun. Sejak kecil dia suka bermain kwaci atom di halaman Masjid Jami' Kelurahan Aur. Setiap bermain, dia selalu menang.

Salah satu permainan kwaci atom dimainkan anak-anak Kampung Aur
"Kalau gak aku yang menang, Si Ides Senget (almh) yang menang," kenang Andeh Idar, Jumat (22/02/2013) sambil menyebut sejumlah teman bermainnya diantaranya Ides Senget, Inong, Ita Ibur dan lainnya. Permainan kwaci atom ini pun mula ada sejak era 70-an.

Kini permainan kwaci atom itu di Kampung Aur mulai marak dipermainkan. Anak-anak yang ingin bermain harus membeli dahulu kwacinya. Untuk membeli 3 buah kwaci atom dihargai Rp 500.

"Kalau dulu, 10 buah Rp 500," sebutnya lagi. Jika menang, kwaci itu bisa dijual lagi, tapi harganya turun karena sudah bekas pakai.

Andeh Idar pun menceritakan jenis permainan kwaci atom ini. Salah satunya main 'BOM'. Pemainnya paling sedikit 2 orang. Masing-masing harus punya modal  kwaci paling sedikit 10 buah. Lalu dibuat arena permainannya di lantai.

Lantai dicoret dan dibuat berbentuk kotak untuk mengumpulkan dan meletakkan kwaci masing-masing pemain. lalu dari jarak satu kaki dari kotak dibuat  garis pembatas dan dari jarak 2 meter dibuat lagi garis pembatas.

Lalu dari garis pertama, masing-masing pemain melempar Gacok Kwaci ke garis kedua. Jika salah satu gacok kwaci mengenai atau mendekati garis kedua, maka pemilik gacok itu yang dianggap memulai permainan.

Siapa yang menang dia yang narik.
Pemain pertama harus melempar gacok dekat kumpulan kwaci sebagai taruhan yang berada di dalam kotak tadi, dari garis kedua. Begitu masing-masing pemain telah melempar gacok. Barulah, pemain pertama melempar kwaci yang ada di dalam kotak. Jika kwaci di dalam kotak keluar, maka pemain itu boleh menyerang gacok pemain lawan, tapi setelah memasukkan kembali kwaci yang keluar ke dalam kotak.

Jika pemain pertama mengenai gacok lawan, maka gacuk lawan dianggap kalah dan si pemain pertama dinyatakan menang dan berhak menerima taruhan. Tapi, pada saat salah satu gacok pemain masuk ke dalam kotak, maka si pemain dianggap gugur atau kalah alias 'BOM'.

Nah begitulah cara bermainnya.

Friday, February 22, 2013

Cagubsu/Cawagubsu ESJA dan GANTENG 'Nyebur' Banjir Kampung Aur

Kawan, banjir di Kampung Aur yang terjadi pada Jumat (04/01/2013) lalu, dimanfaatkan para kontestan Pilkada Sumut. Ada dua pasangan yang turun secara bersamaan, tapi beda lokasi, untuk melihat kondisi korban banjir Kampung Aur, yaitu pasangan Cagub dan Cawagubsu, Gatot Pudjo Nugroho ST / HT Tengku Erry Nuradi dengan sebutan GANTENG dan pasangan Efendi MS Simbolon / Jumiran Abdi (ESJA).

Nih dia kawan, langsung saja melihat aksi para pasangan Cagubsu dan Cawagubsu yang mengunjungi korban banjir. Ada yang membagikan poster dan uang, dan ada yang hanya basah-basah, dengan satu tujuan untuk menarik simpati masyarakat Kampung Aur.



Calon Wakil Gubernur Sumut, HT Erry Nuradi, mendengar keluh kesah warga Kampung Aur, yang terkena musibah banjir.





Pasangan ESJA saat melihat kondisi banjir di Kampung Aur, dari sisi lain.




Wednesday, February 20, 2013

Biadab, Orok 4 Bulan Dibuang Di Tempat Sampah Jalan Mangkubumi Kel. Aur Medan

Orok ini tidak bersalah...
Dia juga tidak menginginkan lahir di dunia ini..
Tapi sang ibu membencinya..
Padahal orok ini ingin sekali dipeluk ibunya..
Seandainya dia berkata..
"Ibu, kenapa aku kau buang di tempat sampah..
Apa salahku, Ibu,"

Si orok memang sudah meninggal,
tapi dia sedang tersenyum di pangkuan Illahi..

Bagaimana dengan sang ibu dan bapak
yang telah menjadikannya segumpal daging yang bernyawa?
Kedua orangtua orok ini,
berada di neraka Jahanam..

Si janin yang sedang berbahagia ini,
menangis melihat perbuatan ibu bapaknya
yang telah membuangnya di Tempat Sampah
Di Jalan Mangkubumi, Kelurahan Aur,
Medan Maimun, Selasa (19/02/2013)...

Monday, February 18, 2013

Melihat Kampung Aur Dari Satelit

Ternyata melihat kampung sendiri dari atas asyik juga ya..

Nih, kawan... Gambar satelit pemukiman Kampung Aur dan Jalan Mantri..

Nampak atap rumah warga dari ketinggian mata 571 meter...

Lihat tuh ada lapangan Pak Amat, dan ada Masjid Jami'. Ayik kan...

Ayo, kawan, coba cari mana atap rumah kamu...
Hehehehe...




Nih lebih dekat...



Jalan Mantri, Lingkungan III


Lapangan Pak Amat


JANGAN LUPA NGASIH LIKE YA...

Tamu Tak Diundang Datang Malam-Malam

Kampung kami ini, kalau sudah cuaca dingin di malam hari harus siap-siap. Karena bisa saja banjir datang, seperti yang terjadi gambar dibawah ini.





Tuesday, February 12, 2013

Tangkap Ular Phyton Di Sungai Deli (photo)

Photo 1999, anak Kampung Aur menangkap ular phyton (sawah) di pinggir Sungai Deli, tepat di belakang Sungai Almh Tek Asnah...
Photo 1999, anak Kampung Aur menangkap ular phyton (sawah) di pinggir Sungai Deli, tepat di belakang Sungai Almh Tek Asnah...

Nih woi..., tengok aja sendiri...

Hehehehe ...

 Photo by : Ricky Abadi

Jembatan HVA Jl. Soeprapto Dulu dan Sekarang

Jembatan HVA Jalan Soeprapto Medan
Jembatan HVA Jalan Soeprapto Medan
Tahu gak, waktu banjir tahun 90an, jembatan HVA Jalan Letjend Soeprapto, Kampung Aur, Medan ini, air Sungai Deli nyaris menyentuh badan jalan jembatan.

Nah sekarang kau bisa tengok sendiri cemana kondisi jembatan ini, dari dulu sampai sekarang...

Oh ya, jembatan HVA itu singkatan dari Holland Vereniging Amsterdam.
Diatas Photo tahun 1997

Kalo dibawah ini photo Januari  2013